Showing posts with label Lampung. Show all posts
Showing posts with label Lampung. Show all posts

Sunday, August 31, 2008

Sambal (Lampung) dan Rasa Pedas


Sambal, rasanya kata-kata ini sudah begitu menyatu dengan kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Dan kebiasaan makan dengan sambal kita bawa juga di negeri perantauan, dan menularkannya kepada orang-orang terdekat kita, dengan cara mengajarinya bagaimana mencintai jenis masakan yang satu ini.

Suami saya pun sudah ketularan, katanya kalau makan gak ada sambel atau kurang pedes kok kayaknya gimana gitu. Padahal kemaren sempet berantem gara-gara gulai cerimping saya yang kepedesan. Lah pedes gimana sih, kan cabenya cuman empat mas???!!! Tapi iya sih, gak tau kenapa ya, kemaren emang gulai saya itu pedes banget, sampai menegak sebotol air gak cukup buat menghilangkan rasa pedas di lidah. Saya curiga, sereh membuat aroma cabe makin kuat, ditambah aroma jinten, jahe dan merica putih. Jadi sebetulnya cabai bukanlah satu-satunya elemen yang membuat suatu masakan pedas (selain lada yang sudah terkenal pedas), atau mungkin kita yang terlalu kelelahan setelah seharian beraktifitas tanpa istirahat?

Seperti yang sudah saya ceritakan di tulisan saya yang lalu, bahwa saya pencinta sambal terasi. Tapi entah kenapa, saya udah mulai bosen dengan sambal terasi, dan akhir-akhir ini saya lagi malas masak goreng-gorengan, yang memang cocok dimakan dengan sambal terasi. Tau-tau pengen ganti suasana, dan kepengen banget makan sambal Lampung. Iya, dulu waktu tugas sidang ke Lampung, sempetin juga mampir di suatu daerah yang terkenal dengan jualan sambal botolnya, trus, di begitu pulang lagi ke Jakarta, kita rame-rame di kantor, nyocolin gorengan pakai sambal ini, muantuap abiss Tapi saya terus terang lupa loh, rasa sambal ini... Saya cari-cari resepnya di net, kok gak ada yang nampilin sambal lampung ya, sampe bosen googling.

Nah, ternyata, di buku ensiklopedia masakan Asia Tenggara, ada foto sambal botol lampung, dan di fotonya, keliatan deh bagian ingredientsnya. Jadilah, saya tiru, dengan takaran ngarang sendiri....ditambahin tomat, biar kental berwarna berani dan gak terlalu pedas kayak setan (bandingin kalau isinya cabai tok, panas panas!), dan kalau sambal gak berwarna merah menyala kok kayaknya kurang merepresentasikan cabai sebagai bahan dasar utamanya ya? (Padahal sambal hijau padang kan enak juga ya, dasar plin plan!!!!).

Sambal Lampung
Bahan:
  • 6 buah cabai iris tipis
  • 3 buah tomat ukuran kecil (gak mini tapi loh) dibuang bijinya dipotong-potong
  • 2 siung bawang putih geprak
  • 1 sdm gula
  • 1 sdt garam
  • sedikit minyak goreng

Cara:
  1. panaskan minyak, tumis bawang sampai harum
  2. Masukkan tomat dan cabai, aduk rata, hingga tomat mengeluarkan airnya.
  3. masukkan gula, garam dan cuka, masak terus hingga air tomat berkurang.
  4. Matikan api, biarkan dingin.
  5. Blender halus (kali ini saya tidak ingin menguleknya, saya ingin membuat sambal yang rada cair, yang dimasukkan di botol, biar kesannya sambal beli tuh.... hehehe).

Sambal merah, menyatu seperti warna hatiku yang merah membara, mengingat kampung halaman...dan membara bagai warna cintaku pada... korbanku "yang kemaren kepedesan makan gulai, dan bakal kepedesan lagi setelah makan sambalku ini"...

Gulai Serimping Sumber Persengketaan Kemarin Malam
Share: