Showing posts with label sauce. Show all posts
Showing posts with label sauce. Show all posts

Tuesday, July 14, 2009

Gado-gado, The Famous Indonesian Mixed Salad


It has been awhile, again?! Yes again. Have been busy with life outside blogging, but not outside the internet. I just realized that i have so many food pictures which recipe i have not yet posted. That i am not sure that i still store the modified recipes in my head, as i never really follow the original recipes.

Okay, lets see...if i can still call back what i made... as i have made 2 gado-gado recipes for the past one month. Gado-gado is typical Indonesian food, which means mix. It is kind of salad with mixed veggies, depending to your own taste. Every house has its own recipe, but they always use peanuts as the main ingredients. I used peanut butter as ingredients because i am too lazy using the real peanuts, breaking up the skins, it hurts!

What makes it so special about gado-gado, like i implicitly said, is the sauce, of course, while you can use your fave veggies to be mixed. You can use blanched water spinach, spinach, sliced cauliflower, cut Asian long beans, sprouts, batavia, sweet corns, boiled eggs, etc.

Almost everybody in Indonesia loves Gado-gado, thus it is a very common food that you can find everywhere, while in Indonesia, they have their own local name to call it with several modifications of ingredients for the sauce of course (kupat tahu in Bandung, tipat tahu in Bali, Karedok- Sundanese and Pecel for the Javanese for other modification of gado-gado).

What is common about gado-gado is that you eat it with rice cake. (lontong or ketupat). As usual, i am also too lazy to follow the real complicated rice cake recipe, thus i just boil a bag of instant rice for an hour (until they fill the bag tightly), and cool it in the fridge for 1 hour to make it hard.

Gado-gado Version 1.0 (inspiration from Masakan Indonesia, Gramedia 2008)
  • 2 tbs peanut butter (smooth)
  • 1 tps shrimp paste
  • 1 tps palm sugar
  • 3 chillies
  • a pinch of tamarin
  • 5 tbs warm water

Directions:
  1. Using your mortar, grind all of the ingredients except water. You can add water occasionally if you think that it is too thick (according to your taste, and it depends on your peanut butter.
  2. In a big bowl, mix the peanut sauce and the veggies, fried shallots, boiled eggs.


Gado-gado Version 2.0 (inspiration from the net, sorry, i printed this 3 years ago, without the source)
  • 2 tbs peanut butter (smooth)
  • 250 ml coconut milk
  • 1 lemon grass, bruised
  • 2 kaffir leaves
  • 1 tomatoes chopped
  • Indonesian sweet soja sauce
  • 3 sliced chillies
  • 2 sliced shallots
  • 1 crushed garlic
  • 1 tps kencur (indonesian galange)
  • salt
  • cooking oil

Directions:
In your pan, heat the oil, and saute the chillies, shallots, garlic. Add the rest of the ingredients until the tomatoes are melting (tenderly cooked).
In a big bowl, mix the peanut sauce and the veggies, fried shallots, boiled eggs.
Share:

Saturday, June 20, 2009

Kyoja Chojang


Sometime in last week, I experienced a food poisoned because I ate something that has passed its due date. I bought an instant jelly fish in an Asian store, and used it for one component for my Korean salad. I ate jelly fish salad in a Korean restaurant like a year ago, and I could not forget the taste of it, would mean the world if I can make it my own. So I was very happy to find out that the Asian store located in the neighbor city sells this kind of jelly fish. Even though it is instant jelly fish (with industrial seasoning, just like any normal instant noodle package), I thought that I could just use the jelly fish (which is said to be preserved by salt only, but I would not buy this nonesense, hehe), I discarded the instant seasoning.

I did not check about the expiration date (as always), so look what this practice leaded me to (toilette!). And to think about it, the most stupid thing was that, I poisoned both of us, with the food that is prepared by me. I swear, should I ever buy something from this store again, I will check the expiration date. I don't know if telling the owner of the store about this problem would do any good, since I don't think it is the first time they do this. Vaguely I remember that this could be the 2nd time that we found something like this (buying an expired product or a product which storage does not confirm with the regulation). But heck, I still need this Asian store, because it is quite close to our town, where I don't need to go as far as to Paris to fill my Asian-spice rack.

Anyway, the Korean Salad that I told you about, is using wasabi dressing. I got the recipe of the dressing from my Korean Cookbook, but I found that the 2 teaspoon of Korean wasabi powder that they asked is too strong. I think next time I will have to reduce the quantity. 1 teaspoon would be enough, I say. From the recipe (which use the word raifort, a French word for the plant to produce mustard, a family of the wasabi root), I know that mustard is actually typically Alsace's food component. I have tried using French mustard before, now I want to try with the wasabi powder. This sauce is good for raw veggies salad.



Kyoja Chojang (Korean Mustard Sauce)

Ingredients:
  • 1 tps wasabi powder
  • 2 tbs vinegar
  • 2 tbs sugar
  • 0,5 tbs kikoman sauce
  • 200 ml peer juice ( I Used the real thing)
  • 1 tbs juice of garlic

Directions:
  1. In a heat resistant bowl, dissolve the wasabi powder with a little bit of water, cover it with cling plastic film, boil it in a “au bain marie” way for 2 minutes.
  2. Add the rest of the ingredients, mix well.
  3. Serve with raw veggies, such as carrots, cucumber, etc.
Share:

Friday, February 27, 2009

Saus Mustard


Ini resep saya dapat dari buku 200 resep masakan Korea. Cocok untuk makan-makanan sayur-sayuran dan juga tumis makanan laut. Harusnya sih mustard yang dipakai adalah mustard korea..(euh sejenis wasabi gitu kali ya, atau itu tuh wasabi korea yang dikemasan kaleng warna ijo). Tapi saya lagi banyak punya mustard dijon yang pedesnya mirip banget sama wasabi, kereng abis bo! Jadilah saya pakai mustard dijon aja...

bahan:
  • 2 sdm (atau kurang) mustard dijon
  • 2 sdm cuka apel
  • 1 sdm air (atau 2 sdm lebih, sesuai selera)
  • 1 sdm gula
  • 1 sdt garem
  • 1 sdm krim cair

cara:
  1. campur bahan cair dan panaskan dengan api kecil di dalam panci (yang ukurannya kecil juga lah ya, hehe).
  2. tambahkan gula dan garam aduk rata. Dinginkan sebelum dicampur dengan salade.
Share:

Sunday, September 21, 2008

Saus à la Lucie Passédat



Enaknya tinggal di Perancis, sebetulnya banyak banget rasa-rasa baru yang bisa kita "discover". Negara ini sebetulnya gak kaya seperti negara Eropa barat lainnya seperti Jerman, Inggris dan negara-negara utara lainnya, tapi untuk masalah rasa dan budaya seni, negara ini boleh-lah. Kalau kita ke utara Perancis, maka kita temukan rasa makanan yang mirip dengan masakan yang dimakan orang-orang Belgi maupun Belanda. Kalau ke arah perbatasan Jerman, pakaian dan makanan asli mereka mirip dengan yang ada di Jerman, gitu juga dengan perbatasan Swiss, Italia, maupun Spanyol, walaupun ya gak sama persis sih tapi banyak kemiripan. Wajar, jaman kejayaan kerajaan masa dulu mereka sering sekali kan menikah dengan anggota kerajaan dari negara tetangga, dan banyak diantara mereka yang mencampur adat istiadat dari negara asal, apalagi jaman Marie Antoinette gitu lah, di mana kakak atau sodaranya tinggal di Naples (lupa gue sumpah , cari sendiri deh relasinya, hehe), sedangkan ibunya asli ratu Austria. Belum lagi beberapa wilayah di Perancis jaman dulu ada yang sebenernya merupakan wilayah Jerman atau Inggris. Dan karena dulunya emang bangsa penjajah, maka banyak juga imigran-imigran negara jajahan yang membawa budaya (makanan) mereka ke Perancis menjadikan budaya makanan Perancis makin kaya dengan masakan dari negara lain, bangsa couscous (afrika utara), semoule, bahn trang (vietnam), dan lain sebagainya.

Perancis ini secara geography terletak di dekat lautan Méditerania, jadilah mereka memiliki budaya buah zaitun (olive) yang konon sangat kaya dengan anti oksidan (gak tau betul ato nggak, tapi katanya minyak ini emang bagus banget untuk kesehatan). Di Italia, spanyol maupun banyak negara mediterania lainnya, banyak sekali acar-acaran ataupun saus yang bahan dasarnya memakai minyak zaitun. Dan saus minyak zaitun ini rasanya lezat banget, cocok sebagai teman makan salade, maupun sebagai saus dari masakan yang berdasarkan ikan.

Ketika saya baru pindahan ke Perancis, saya menemukan beragam keju lokal yang nikmat dan menggoda (walaupun bau tengik, tapi soal rasa, asli gak ada duanya, mirip kayak buah duren, bau tengik tapi rasa aduhai),. Kemudian saya menemukan rasa baru model rillete, beragam crêpe, foie gras, oyster (huître), wine dan minuman sari buah lainnya, juga beragam teknik memasak (apalagi dessert!!). Nah baru-baru ini, saya menemukan suatu rasa baru, yaitu Tapenade, sejenis pasta dari buah olive yang dicampur ikan, cocok sebagai teman makan roti bakar di sore hari, atau untuk teman minum di waktu apéro.

Jadi ceritanya saya beberapa waktu yang lalu keranjingan Tapenade ini. Kalau melihat budaya zaitunnya sih, jelas ini makanan dari daerah selatan Perancis. Gitu juga biasanya botol-botol tapenade ini bentuk dan tiketnya khas, sangat artisanal (kerajinan) daerah. Suatu hari, lagi iseng jalan-jalan di Paris, eh ngelewat toko artisanal khas Perancis selatan (macam toko Occitane gitu), Olivier et Co, dimana di étalage tokonya dipajang beberapa macam tapenade dan juga saus-saus bikinan koki-koki terkenal perancis. Saya buru-buru masuk, dan ternyata ada beberapa botol saus yang udah dibuka dan para pengunjung dipersilahkan untuk mencoba testernya (dégoustation) dengan cara mengoleskannya dengan roti bakar yang disediakan di dekatnya. Saya gak menyia-nyiakan kesempatan ini, soalnya waktu itu lagi laper abis. Saya langsung cobain saus tomat campur ketumbar (saya kan ngefans dengan ketumbar) yang ada di samping saus Tapenade biasa. Busettt.... rasanya bikin melayang. Belum pernah saya mencoba suatu saus yang begitu kaya akan rasa (selain saus padang, hehehe canda deng), dan semua rasa itu berpadu dalam harmony dan menghasilkan suatu rasa yang luar biasa. Langsung mikir pengen beli, tapi kok sayang juga ya, terlalu memanjakan lidah (gourmande) banget, untuk botol kecil aja harganya sekitar 6 Euro. Saya pulang dengan tangan kosong, tapi pikiran tidak pernah bisa lepas dari saus yang maha lezat itu. Agak menyesal gak langsung beli.

Beberapa hari kemudian saya kembali ke toko itu, dan segera memilih saus tomat yang dimau. Gile, tinggal satu bo! Sampai di rumah, langsung hura-hura sama suami, dan dalam beberapa menit, langsung habis tuh (kemarukkk banget kita emang). Saya lihat tiketnya, apa aja sih ingredientsnya, ternyata saya punya semua bahannya. Saya nebak-nebak kuantitasnya dan gimana kira-kira bikinnya, mas Gorilla ikut andil dalam memberi sedikit saran, ternyata berhasil bo, bahkan si mas sampe memuji kalau saus bikinan saya jauh lebih enak dari aslinya.. ah si mas bisa aja deh... (mungkin saya lebih royal dalam menuangkan bahan-bahannya)

Btw, Lucie Passédat adalah ibu dari koki terkenal Gérald Passédat, yang sepertinya banyak sekali memberikan resep-resepnya untuk dijual di toko Oliver et co ini. Kalau gitu, harus beli satu-satu nih botol sausnya, biar bisa tau bahan-bahan saus yang mantap, dan trus bisa dicontek dengan cara ditebak-tebak.

Bahan:
  • 1 sdt gula
  • 1 sdt adas
  • 1/2 buah zuccini atau courgette yang dikupas kemudian dipotong kotak-kotak
  • 2 sdm minyak zaitun
  • 2 buah tomat, dibuang bijinya dan dipotong-potong dadu
  • 1 sdm cuka sherry atau xères
  • 1 sdt garam kasar
  • 1/2 sdt merica putih
  • sari buah citrun dari 1/4 buah citrun
  • 1/4 sdt concentrate tomat (pasta tomat)
  • 1 sdm daun basil (basilic)
  • 1 sdm daun ketumbar
  • 1 sdm minyak zaitun (tambahan)
  • 1 sdt bawang putih bubuk

Cara:
  1. Panaskan 2 sdm minyak zaitun, kemudian masukkan courgette dan tomat. Masak hingga mencair, kemudian masukkan semua bahan kecuali: Daun ketumbar dan 1 sdm minyak zaitun.
  2. Masak terus hingga saus mengental, matikan api.
  3. Masukkan daun ketumbar, aduk rata.
  4. Masukkan 1 sdm minyak zaitun.
  5. Masukkan dalam botol, simpan di lemari es.


Share:

Thursday, July 24, 2008

Home Made Mayon(n)ais(e): First Trial


Ini cobaan pertama bikin mayonaise sendiri. Saya ngefans banget sama mayonaise Jepang yang merek Kewpie itu. Gak ada mayonaise yang seenak ini di dunia (trust me!). Nemu resepnya di justhungry.com, tapi rasanya gak terlalu enak, karena saya kebanyakan nambahin garam. Beberapa teknik membuat mayonaise yang bagus juga saya dapatkan dari buku teknik memasaknya Perancis, kado ultah kemaren. Kunci bikin mayonaise yang baik, adalah kesabaran yang tiada tara, karena menuangkan minyak ke adonan telur harus sedikit-dikit, gak bisa sekaligus, kalau nggak minyak dan telur gak mau menyatu. Dan semua bahan harus memiliki suhu ruang (jangan yang fresh from the fridge).

Bentuk mayonaise ini sih lembut, bener-bener mayonaise lah, konsistensinya bagus. Tapi rasanya menurut saya jauh banget dengan mayonaise kewpie. Rasa minyak masih ketara, entah apa karena saya salah pakai jenis minyak ya (saya pakai minyak arachid, atau kacang tanah). Wah, kalau gini caranya sih, mending beli jadi mayonaise Kewpie aja dah!

Bahan:
  • 70 ml minyak bunga matahari / kacang tanah
  • 3 kuning telur (pisahkan satu buah)
  • 0.5 sdt garam
  • 0.5 sdt gula
  • 0.5 - 1 sdm cuka beras jepang

Cara:
  1. Dengan mixer kecepatan lambat, kocok 2 kuning telur gula dan garam hingga kental
  2. Masukkan minyak setetes demi setetes sambil terus dikocok perlahan dengan mixer, sampai minyak habis, masukkan kuning telur yang ketiga.
  3. Masukkan cuka beras, aduk rata.


Share: