Sunday, August 10, 2008

Tajine Daging


Tajine adalah kuali khas Maroko atau negara Afrika Utara lainnya. Bentuknya mirip dengan alat masak orang Indonesia jaman doeloe banget, jaman nenek kita masih kecil kali ya, dimana yang dipakai adalah kuali dari keramik yang warnanya coklat. Soalnya saya pernah lihat jaman dulu, di dapur tradisional di Bali, ada tutup kuali ada yang mirip-mirip dengan tajin ini, hanya wadahnya jauh lebih besar seperti wok bentuknya.

Tajine bagus untuk masakan yang membutuhkan waktu lama untuk mengolahnya dengan air (Saya gak tau bahasa Indonesianya apa, bahasa Perancisnya "mijoter", Inggris: "Simmer") macam daging sapi atau kambing (walau ikan dan telor mungkin juga) agar bumbunya meresap.

Kuali tajine banyak dijual di Perancis dari yang murahan sampai yang merek kelas chef bintang tiga ada juga (di sini chef-chef ternama banyak yang punya alat masakan dengan mereknya sendiri). Yang kami punya adalah tajine ukuran kecil yang murah, kami beli di Maroko, tapi kecil-kecil gini, cabe rawit. Dia kebanggaan kami karena belinya di pasar di Marakech di tukang bikinnya langsung, dan nawarnya pake ngotot. Selain itu nyari tatakan sama tutupannya susah bo (sering gak pas sih ukurannya, hahaha!), banyak banget tumbu dan tutup di toko itu, semuanya dijual terpisah. Susah deh cari yang pas tutup sama tumbunya.

Di bawah ini, saya ambil resep di net, tapi banyak yang saya ubah-ubah, baik bahan maupun teknik (teknik sesuka gue seperti biasa). Masakan Maroko, banyak yang bumbunya mirip dengan bahan makanan kita. Bedanya sih, menurut saya, ya di buah-buahannya. Mereka sering masukkin buah ke dalam masakan mereka, dan buah-buahannya khas mediterani, lezat! Dari segi rasa, banyak rasa yang mirip dengan masakan Sumatera!

Hasil tajine bikinan pertama saya, rasanya puas deh, dagingnya jadi lembut banget!!!

Bahan:
  • 400 gr daging kambing atau daging sapi
  • 1 sdm safran*
  • 1 sdt bubuk jahe
  • 1 sdt bubuk kayu manis
  • 1 buah wortel iris tipis
  • garam
  • merica
  • 1 bawang bombay cincang
  • 1 gelas air
  • 3 buah jamur kancing ukuran besar, cincang
  • 1 buah tomat buang bijinya, potong-potong
  • 1 sdm minyak olive
  • 1 sdt bubuk paprika/cabai (kalau suka pedas)
Cara
  1. Panaskan minyak di tajine dengan api kecil (konon, tidak boleh menggunakan api besar untuk tajine, karena seringkali keramiknya jadi pecah - kalau kualitasnya tidak bagus).
  2. Masukkan jamur hingga setengah matang (aduk-aduk, saya kadang pasang tutup tajin).
  3. Masukkan bawang bombay, daging, wortel, aduk rata.
  4. Masukkan bumbu-bumbu dan air.
  5. Masak hingga 1.5 jam, dengan api kecil.
  6. Masukkan potongan tomat, masak lagi hingga setengah jam.
  7. Hidangkan, masak dengan nasi (ini sih cara saya aja, hehe, abis di Maroko, makannya pakai roti).

*safran adalah bumbu yang banyak dipakai untuk masakan Arab, baunya, menurut saya (catat, menurut saya loh ya, relatif sih karena seharusnya gak mirip juga..hehehe), mirip dengan bau bunga Camomille atau Christanmum.. duh lupa deh bahasa Indonesianya. Safran ini harganya mahal banget, karena dibutuhkan berton-ton bunga safran untuk mengumpulkan sedikit saja bubuk safran... ajigile emang. Saya pakai Safran Lebanon yang aromanya sudah tidak terlalu kuat, jadi pakainya 1 sdm, si mas belinya udah lama banget waktu liburan di Lebanon), seharusnya bubuk safran dipakai hanya sedikit saja, karena aromanya sudah kuat.
Share:

Related Posts:

5 comments:

amel said...

jack sebenernya gue penasaran deh .. lo masak tajin di kompor langsung kan ???, atau lo punya kompor special untuk naruh tajin??

sparklingcosmic said...

di kompor langsung mel, gue kagak punya kompor listrik yang dijual di toko2 itu. Abis gue ngeliatnya kan orang2 sana juga banyak yang masak pake gas, hehehe...

Anonymous said...

Wow you got tajine to cook with...
I am dreaming to have "le creuset" tajine... but I don't know when I can buy it hiks hiks....
A lovely presentation!

sparklingcosmic said...

Wah yun, di sini ada di mana2. Gue yakin di Amrik pasti banyak yang jual, soalnya kan US melting pot..
murah2 lagi.. di sini toko bazar yang jual barang dibawah 10 euro pada jual ginian. Apalagi bahan dasarnya murah, kayak kendi aja kan..hehehe (ngomong2 kendi kemana ya, udah jarang ya kayaknya yang jual kendi di Indonesia).

Anonymous said...

masa ya? kayanya ga banyak lho yg jual gituan disini jek....
kendi... jarang yg masi pake kendi ya di indo lho, mungkin di desa2 masih banyak