Aku suka anda suka, buatan Indonesiaaaaa (nyanyi lagu jadul...).
Yoi, siapa sih yang gak suka lemper? Makanan Indonesia yang rasanya gurih dan legit ketika kita menggigitnya. Kali ini saya bikin lemper, menggabungkan resep dari mana-mana. Tapi ini versi yang tidak oily alias rada kering, abis akhir-akhir ini makan gak teratur dan kebanyakan makanan mcdonald (iya, saya adalah cliente grande compte-nya mcD, jijay emang), jadi harus liat dan jaga diri juga nih mengurangi makanan yang terlalu berminyak... (alah teori!!)
Yoi, siapa sih yang gak suka lemper? Makanan Indonesia yang rasanya gurih dan legit ketika kita menggigitnya. Kali ini saya bikin lemper, menggabungkan resep dari mana-mana. Tapi ini versi yang tidak oily alias rada kering, abis akhir-akhir ini makan gak teratur dan kebanyakan makanan mcdonald (iya, saya adalah cliente grande compte-nya mcD, jijay emang), jadi harus liat dan jaga diri juga nih mengurangi makanan yang terlalu berminyak... (alah teori!!)
Bahan:
- beras ketan 250 gr cuci, rendam selama satu jam, tiriskan
- daun pisang secukupnya (untuk membungkus)
- cetakan lemper atau cetakan untuk membuat sushi
isi:
- filet ayam, 200 gr, rebus, suwir-suwir
- santan 250 ml
- Minyak goreng
- 1 lembar daun jeruk
- 1 lembar daun salam
- gula pasir
- garam
- 1 cubit asam jawa
Haluskan:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 butir kemiri sangrai (optional)
- 1 sdt bubuk biji ketumbar
Cara:
- Kukus beras ketan hingga matang (sekitar 15 menit).
- Buat isinya, tumis bumbu halus dengan sedikit minyak goreng. Tambahkan ayam, asam jawa, daun jeruk dan daun salam ke dalamnya, aduk merata.
- Masukkan santan, aduk terus, masak dengan api kecil hingga santan habis.
- Siapkan cetakan lemper (saya menggunakan cetakan untuk membuat sushi), isi dengan ketan pada dasarnya. Berikan lapisan isi di tengahnya. Tutup dengan lapisan nasi di atasnya.
- Bungkus dengan daun pisang, yang lebar dan panjangnya sudah disesuaikan dengan ukuran lemper.
Kalau tidak mau ketan terlalu kering, bisa diberi minyak goreng sekitar 0.5 sdt, aduk rata.
0 comments:
Post a Comment